Dunia digital emang lagi gila-gilanya. Tiap hari ada aja istilah baru yang muncul, bikin kepala puyeng tapi hati penasaran. Salah satunya, tentu aja, Non-Fungible Token alias NFT. Kalian pasti udah sering denger, kan? Dari berita seleb yang beli gambar monyet jutaan dolar, sampai cerita bocah yang jualan karya pixel art-nya laku keras. Tapi, apa iya NFT ini cuma buat para seniman yang jago gambar atau desainer grafis aja? Eits, tunggu dulu! Ada satu rahasia dapur yang sering dilewatkan banyak orang, padahal ini bisa jadi mesin cuan jangka panjang banget: namanya NFT Royalty.
Banyak yang mikir, “Ah, NFT cuma buat orang kaya yang buang-buang duit beli JPEG!” atau “Aku mana bisa bikin karya seni, jangankan gambar, nulis aja masih belepotan!” Well, siap-siap kaget, karena ternyata ada cara monetisasi NFT yang nggak mengharuskan kamu jadi Picasso atau Leonardo da Vinci berikutnya. Bahkan, kamu bisa dapetin “gaji” pasif dari karya digital tanpa harus megang pensil digital sama sekali! Penasaran? Yuk, kita bongkar tuntas!
NFT Itu Apa Sih? (Versi Santai, Gak Usah Mikir Keras)
Oke, sebelum ngomongin royalty, kita samain dulu persepsi tentang NFT. Gini, bayangin kamu punya kartu langka banget dari game kesukaanmu. Kartu itu unik, nggak ada duanya di dunia, dan kamu adalah satu-satunya pemilik resmi. Nah, NFT itu kurang lebih kayak gitu, tapi dalam bentuk digital. Dia adalah bukti kepemilikan aset digital yang unik dan nggak bisa diganti (non-fungible). Aset digitalnya bisa apa aja: gambar, video, musik, tweet pertama Jack Dorsey, item di dalam game, bahkan sebidang tanah virtual di metaverse!
Semua informasi kepemilikan ini tercatat di blockchain, semacam buku besar digital yang transparan dan nggak bisa dimanipulasi. Jadi, kalo kamu punya NFT, kamu bener-bener pemilik sahnya dan nggak ada yang bisa ngambil atau ngeklaim secara sembarangan. Ini yang bikin NFT jadi “barang panas” di era digital.
NFT Royalty: Mesin Cuan Otomatis yang Bikin Ngiler
Nah, ini dia bintang utamanya! NFT Royalty. Pernah denger penulis buku dapat royalty tiap bukunya terjual? Atau musisi dapat royalty tiap lagunya diputar? Konsepnya mirip banget, tapi ini di dunia digital. Intinya gini: ketika sebuah NFT diciptakan (istilahnya “minting”), si pencipta atau pemilik awal bisa mengatur persentase royalty yang akan dia dapatkan setiap kali NFT tersebut berpindah tangan atau terjual kembali di pasar sekunder.
Misalnya, kamu minting sebuah NFT dan mengatur royalty sebesar 10%. Kamu jual ke B dengan harga Rp1 juta. Kamu dapat Rp1 juta. Nah, beberapa waktu kemudian, si B ini jual lagi NFT-mu ke C dengan harga Rp2 juta karena hype-nya makin naik. Tebak siapa yang dapat persentase dari penjualan Rp2 juta itu? Betul sekali! Kamu! Otomatis 10% dari Rp2 juta (yaitu Rp200 ribu) masuk ke dompet digitalmu. Tanpa kamu harus ngapa-ngapain lagi! Coba bayangin kalo NFT-mu itu laris manis dan sering berpindah tangan? Cuan ngalir terus kayak air terjun! Ini bukan sulap, bukan sihir, tapi teknologi smart contract yang canggih itu.
Gimana Sih Cara Kerja Royalty NFT Ini?
Gampangnya gini:
- Smart Contract is King: Ketika NFT pertama kali dibuat di blockchain (minting), penciptanya bisa menyematkan kode di dalam “smart contract” yang mengatur besaran royalty. Misalnya 5%, 10%, atau berapa pun yang disepakati.
- Terjual Pertama Kali: NFT dijual dari pencipta ke pembeli pertama. Pencipta dapat 100% dari harga jual (dipotong biaya platform dan gas fee, tentu saja).
- Transaksi Kedua dan Seterusnya: Nah, di sinilah keajaiban royalty terjadi. Setiap kali NFT itu dijual lagi dari pembeli pertama ke pembeli kedua, atau dari pembeli kedua ke ketiga, dan seterusnya, smart contract otomatis akan memotong persentase royalty dari harga jual dan mengirimkannya langsung ke dompet digital pencipta awal. Semuanya serba otomatis dan transparan di blockchain, tanpa perlu intervensi manual! Keren, kan?
Platform marketplace terkemuka seperti OpenSea, Rarible, atau Foundation biasanya punya fitur ini. Jadi, kamu gak perlu pusing mikirin kodingnya, tinggal centang atau isi angka berapa persen royalty yang kamu inginkan.
Kenapa NFT Royalty Penting Banget (Biar Gak Ketinggalan Kereta Cuan)
Royalty ini bukan cuma gimmick, lho. Ada alasan kuat kenapa ini jadi game changer di dunia digital:
- Cuan Jangka Panjang untuk Creator: Ini adalah mimpi basah setiap seniman atau kreator. Dulu, kalo kamu jual lukisan, ya udah, duitnya cuma sekali di awal. Kalo lukisan itu jadi mahal puluhan tahun kemudian, kamu nggak dapat apa-apa. Dengan NFT royalty, setiap kali karyamu dihargai lebih tinggi dan berpindah tangan, kamu ikutan dapat bagian. Ini menciptakan insentif besar buat kreator untuk terus berkarya dan mengembangkan komunitas.
- Mendukung Ekosistem dan Harga NFT: Ketika kreator termotivasi, mereka akan terus berinovasi, bikin karya baru, dan membangun komunitas. Ini secara nggak langsung bisa meningkatkan nilai proyek NFT mereka secara keseluruhan. Pembeli atau investor jadi lebih yakin karena tahu kreatornya “setia” dan punya insentif jangka panjang.
- Model Bisnis Baru di Era Digital: Royalty ini membuka pintu ke model bisnis yang belum pernah ada sebelumnya. Bayangkan musisi yang dapat royalty seumur hidup dari lagu yang mereka ciptakan dalam bentuk NFT, atau desainer game yang dapat bagian dari setiap item langka yang diperjualbelikan di dalam game mereka. Potensinya gede banget!
Cara Monetisasi NFT Tanpa Harus Jadi Seniman (Serius, Ini Bukan Bohong!)
Oke, ini bagian yang paling ditunggu-tunggu. “Gue gak bisa gambar, gak bisa bikin musik. Trus gimana caranya gue bisa ikutan nyari cuan dari NFT royalty ini?” Tenang, Bro/Sis, banyak jalan menuju Roma (atau menuju cuan kripto), bahkan kalau skill seni kamu cuma sebatas gambar gunung kembar dengan matahari di tengahnya.
1. Jadi Investor NFT yang Cerdas (Bukan Sekadar Beli Gambar Monyet)
Ini cara paling umum. Kamu bisa jadi investor yang aktif mencari proyek NFT yang punya potensi besar. Caranya:
- Riset, Riset, Riset (DYOR!): Jangan cuma ikut-ikutan hype. Pelajari tim di balik proyek NFT tersebut, roadmap-nya, komunitasnya, utility-nya (kegunaan NFT tersebut di masa depan), dan tentu saja, reputasi kreatornya. Pilih proyek yang punya fundamental kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
- Pilih NFT dengan Royalty yang Menarik: Perhatikan berapa persen royalty yang ditetapkan oleh kreator. Semakin aktif kreator membangun proyeknya, semakin besar kemungkinan NFT-mu sering diperjualbelikan dengan harga lebih tinggi, dan artinya, royalty yang diterima kreator akan terus mengalir. Ini menciptakan siklus positif.
- Fokus pada “Blue-Chip” atau “Hidden Gems”: Blue-chip adalah proyek NFT yang sudah mapan dan punya nilai tinggi (kayak saham perusahaan besar). Hidden gems adalah proyek-proyek baru yang punya potensi meledak tapi harganya masih terjangkau. Kalo jago nyari hidden gems, cuannya bisa berlipat-lipat.
2. Bikin Koleksi NFT Generatif Sendiri (Gak Perlu Jago Gambar!)
Ini dia rahasia buat kamu yang merasa gak punya bakat seni! Banyak proyek NFT populer (khususnya PFP/Profile Picture) yang menggunakan generative art. Artinya, mereka punya ribuan gambar unik yang dihasilkan dari kombinasi berbagai “atribut” yang dibuat secara terpisah. Contohnya, satu karakter bisa punya 10 jenis mata, 20 jenis topi, 50 jenis baju, dan seterusnya, yang kemudian digabungkan secara acak oleh algoritma untuk menciptakan ribuan kombinasi unik.
Kamu bisa jadi “konseptor” atau “project lead” di sini. Kamu hanya perlu:
- Konsep Unik: Punya ide karakter atau tema yang menarik dan punya cerita di baliknya.
- Kerja Sama dengan Seniman: Kamu bisa hire seniman digital (freelancer banyak!) untuk membuat berbagai atribut dasar (mata, rambut, pakaian, aksesoris, background). Kamu gak perlu gambar sendiri!
- Gunakan Tools Generatif: Setelah atribut jadi, kamu bisa pakai software atau kode untuk menggabungkan atribut-atribut ini secara acak dan menghasilkan ribuan NFT unik. Beberapa platform juga menawarkan fitur ini.
Dengan cara ini, kamu adalah “pencipta” NFT. Begitu koleksimu diluncurkan dan laku di pasar, setiap kali NFT-mu diperjualbelikan lagi, kamu akan dapat royalty seumur hidup! Mantap, kan?
3. Penyedia Jasa di Ekosistem NFT
Dunia NFT itu ekosistem yang luas, Bro! Banyak banget proyek yang butuh bantuan tapi gak punya waktu atau skill untuk mengerjakaya. Di sini kesempatanmu:
- Community Manager: Proyek NFT butuh komunitas yang kuat. Kamu bisa jadi moderator Discord, Telegram, atau Twitter mereka. Mengatur event, menjawab pertanyaan, dan menjaga hype.
- Social Media Strategist/Copywriter: Membantu promosi proyek NFT di berbagai platform. Bikin konten yang menarik dan copywriting yang menjual.
- Project Manager/Konsultan: Membantu tim proyek NFT mengatur jadwal, strategi, dan eksekusi. Kamu bisa jadi jembatan antara tim teknis dan tim kreatif.
- Smart Contract Developer (jika punya skill coding): Nah, kalo ini kamu perlu skill teknis, tapi bayarannya jelas gede banget. Mereka yang bikin smart contract untuk minting dan royalty.
Semua profesi ini gak butuh kamu jago gambar atau desain. Yang kamu butuhkan adalah skill komunikasi, manajemen, atau marketing yang kuat. Dan cuannya? Jangan salah, bisa setara atau bahkan lebih dari cuan artist lho!
Tips dan Trik Bermain di Dunia NFT Royalty
- DYOR (Do Your Own Research) itu Wajib: Jangan pernah investasi atau terlibat di proyek NFT tanpa riset mendalam. Ini bukan cuma tentang gambar bagus, tapi tentang tim, komunitas, utilitas, dan visi jangka panjang.
- Pahami Biaya-biaya: Ada biaya gas (transaksi blockchain) dan biaya platform. Ini bisa bikin bengkak kalo kamu sering transaksi kecil. Pahami kapan waktu terbaik untuk bertransaksi (biasanya saat gas fee rendah).
- Jaga Keamanan Dompet Digitalmu: Jangan pernah membagikan seed phrase atau private key-mu ke siapa pun. Pakai 2FA (Two-Factor Authentication) kalau ada. Hati-hati dengan phising dan scam.
- Mulai dari Kecil: Jangan langsung all-in. Mulai dengan investasi kecil yang kamu sanggup kehilangan. Pelajari dulu seluk-beluknya.
- Bergabung dengan Komunitas: Ikut grup Discord atau Telegram proyek NFT yang kamu minati. Di sana kamu bisa dapat info terbaru, diskusi, dan bahkan menemukan peluang kolaborasi.
Risiko yang Perlu Kamu Tahu (Biar Gak Cuma Mikir Cuan)
Oke, biar adil, kita juga harus bahas risikonya. Dunia NFT itu high risk, high return:
- Volatilitas Harga: Harga NFT bisa naik dan turun drastis dalam waktu singkat. Sama kayak saham atau kripto laiya.
- Rug Pull: Ini adalah penipuan di mana tim proyek tiba-tiba menghilang setelah mengumpulkan dana dari investor. NFT-mu jadi gak ada nilainya. Makanya DYOR itu penting!
- Keamanan: Dompet digital bisa diretas jika tidak dijaga dengan baik. Atau kamu salah klik link phising.
- Regulasi yang Belum Jelas: Di banyak negara, regulasi tentang NFT masih berkembang. Ini bisa jadi tantangan di masa depan.
Kesimpulan: Jadi, Siapa Bilang Cuma Picasso yang Bisa Kaya?
Jadi, gimana? Udah tercerahkan belum? NFT Royalty ini bener-bener membuka peluang baru buat banyak orang, termasuk kamu yang mungkin merasa gak punya bakat seni. Ini kayak punya mesin ATM otomatis yang ngasih cuan setiap kali karya digital berputar di pasar. Ibaratnya, kamu tanam pohon sekali, tapi buahnya bisa kamu panen berkali-kali seumur hidup!
Dunia digital itu luas banget, Bro. Banyak banget jalan menuju cuan, nggak cuma jadi seniman kok. Kamu bisa jadi investor cerdas, konseptor proyek generatif, atau bahkan penyedia jasa yang dibutuhkan ekosistem NFT. Yang penting, jangan malas riset, selalu update info, dan jangan gampang kena FOMO (Fear of Missing Out) biar gak nyangkut. Ingat, dunia ini butuh orang-orang yang berani ambil risiko, tapi tetap dengan perhitungan yang matang.
Tapi inget ya, jangan sampai gara-gara keasyikan nyari cuan dari NFT, kamu lupa bayar tagihan WiFi. Nanti malah gak bisa ngecek dompet digital atau nge-mint NFT baru! Kan berabe. Jadi, intinya, yuk gas, tapi tetep inget dunia nyata! Selamat berburu cuan dari NFT Royalty!
Royalti NFT akan lebih maksimal kalau kamu paham cara mengatur wallet dan passive income dari aset kripto. Pelajari lebih lanjut di Dompet Auto Gemoy


Leave a Comment